SUARA NEGERI | JABALIA — Militer Israel menargetkan tiga rumah sakit besar di Jalur Gaza utara saat para dokter dan otoritas di wilayah itu meminta intervensi segera oleh masyarakat internasional, pada Selasa (24/12).
Saat ini, serangan Israel selama seminggu meningkat di Rumah Sakit Kamal Adwan yang terkepung dan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, dan Rumah Sakit al-Awda yang terletak di sebelah timur kamp pengungsi Jabalia.
Dua kendaraan robotik tak berawak bermuatan bahan peledak yang ditanam sebelumnya oleh militer Israel meledak di sekitar Kamal Adwan pada dini hari Selasa, melukai sekitar 20 pasien dan staf medis, direktur rumah sakit Hussam Abu Safia mengatakan kepada Al Jazeera.
Ini adalah pertama kalinya pasukan Israel menggunakan bahan peledak di luar Kamal Adwan, tetapi ada laporan serupa tentang bahan peledak yang digunakan untuk meledakkan gedung-gedung di Gaza utara.
Melaporkan dari Deir el-Balah di Gaza tengah, Hani Mahmoud dari Al Jazeera mengatakan, “Seorang saksi mata memberi tahu kami bahwa sebagian besar area di sekitar rumah sakit telah dibersihkan dari bangunan, infrastruktur hancur dan rusak parah, sehingga menghambat pergerakan masuk dan keluar rumah sakit.”
Rumah sakit tersebut telah berulang kali dibom oleh militer Israel, membuat berbagai departemen, termasuk unit perawatan intensif, tidak dapat beroperasi.
Menurut saksi mata, tentara Israel mengepung Rumah Sakit Indonesia di tengah gempuran tembakan di sekitar fasilitas kesehatan tersebut.
Selain itu, tentara Israel memerintahkan staf medis, pasien, dan warga yang mengungsi untuk segera meninggalkan rumah sakit dan pergi ke Kota Gaza.
"Gempuran artileri Israel juga menghantam Rumah Sakit Al-Awda di daerah Tel al-Zaatar di Jabalia," ujar para saksi mata.
Menurut mereka, serangan itu terjadi beberapa jam setelah pihak rumah sakit mengeluarkan peringatan bahwa gempuran Israel terus berlangsung di sekitar fasilitas medis tersebut dan hingga menyebabkan kebakaran.
sumber: aljazeera